Moh Farid Nurul Ikhsani | Download
Belajar Java: Memahami 3 Bentuk Percabangan dalam Java
# Java
Kalau kita perhatikan, alur pengeksekusian sebuah kode
program dikerjakan satu per satu dari atas sampai ke bawah.
Baris demi baris dibaca, kemudian komputer mengerjakan
apa yang diperintahkan.
Misalnya seperti ini:
Alur programnya satu, tidak ada belokan atau
percabangan.
Ngomong-ngomong apa itu percabangan?
Percabangan hanyalah sebuah istilah yang digunakan
untuk menyebut alur program yang bercabang.
Percabangan juga dikenal dengan “Control Flow”,
“Struktur Kondisi”, “Struktur IF”, “Decision”, dsb. Semuanya itu sama.
Pada diagram alur (Flow Chart) seperti di atas,
alurnya memang satu.
Tapi setelah kita menggunakan percabangan, alurnya
akan bertambah menjadi seperti ini.
Lalu bagaimana cara menulis kode percabangan dalam
Java?
Caranya: menggunakan kata kunci if, else, switch, dan
case, dan operator ternary.
Contoh format stuktur IF seperti ini:
if(
suatu_kondisi ) {
// lakukan sesuatu kalau kondisi benar
// Lakukan ini juga
}
suatu_kondisi hanya bernilai true/false saja. Kita bisa gunakan operator relasi dan logika di
sini.
Untuk lebih jelasnya, nanti akan kita bahas.
Sebelumnya, kamu perlu tahu dulu tiga bentuk
percabangan pada Java:
- Percabangan IF
- Percabangan IF/ELSE
- Percabangan IF/ELSE/IF atau SWITCH/CASE
Mari kita bahas satu per satu…
1.
Percabangan IF
Percabangan ini hanya memiliki satu pilihan. Artinya,
pilihan di dalam IF hanya akan dikerjakan kalau kondisinya benar.
Tapi kalau salah… tidak akan melakukan apa-apa. Alias
lanjut eksekusi ke perintah berikutnya.
Contoh:
Pernahkah kalian belanja di toko, kemudian kalau
belanja di atas sekian ribu dapat hadiah atau diskon.
Nah! Contoh kasus seperti itu, dapat kita selesaikan
dengan menggunakan percabangan ini.
untuk lebih jelasnya…
Mari Kita
Membuat Program Hadiah
Misalkan ada sebuah toko buku. Mereka memberikan
hadiah berupa perlengkapan sekolah kepada pembeli yang belanja di atas Rp
100.000.
Maka programnya bisa kita buat seperti ini:
import java.util.Scanner;
public class Hadiah {
public static void main(String[] args) {
// membuat variabel belanja dan scanner
int belanja = 0;
Scanner scan = new Scanner(System.in);
// mengambil input
System.out.print("Total Belanjaan: Rp ");
belanja = scan.nextInt();
// cek apakah dia belanja di atas 100000
if ( belanja > 100000 ) {
System.out.println("Selamat, anda mendapatkan
hadiah!");
}
System.out.println("Terima kasih...");
}
}
Jalankan programnya dan perhatikanlah hasilnya.
Cobalah untuk memberikan nilai di bawah 100000 dan perhatikan apa akan yang terjadi.
2.
Percabangan IF/ELSE
Sedangkan percabangan IF/ELSE memiliki pilihan
alternatif kalau kondisinya salah.
IF: “Jika kondisi benar maka kerjakan
ini, kalau tidak silahkan lanjut”
IF/ESLE: “Jika kondisi benar maka kerjakan
ini, kalau salah maka kerjakan yang itu, setelah itu lanjut”
Begitulah perbedaan IF dengan IF/ELSE.
Sekarang mari kita coba dalam kode program…
Program Cek
Kelulusan
Misalkan, kalau nilai siswa lebih besar dari 70, maka
ia dinyatakan lulus. Kalau tidak, maka dia gagal.
Programnya bisa kita buat seperti ini:
import java.util.Scanner;
public class CekKelulusan {
public static void main(String[] args) {
// membuat variabel dan Scanner
int nilai;
String nama;
Scanner scan = new Scanner(System.in);
// mengambil input
System.out.print("Nama: ");
nama = scan.nextLine();
System.out.print("Nilai: ");
nilai = scan.nextInt();
// cek apakah dia lulus atau tidak
if( nilai >= 70 ) {
System.out.println("Selemat " + nama + ", anda lulus!");
} else {
System.out.println("Maaf " + nama + ", anda gagal");
}
}
}
Hasil outputnya:
Cobalah untuk merubah nilai yang dimasukkan dan
perhatikan apa yang akan terjadi.
Percabangan
IF/ELSE dengan Operator Ternary
Selain menggunakan struktur seperti di atas,
percahangan ini juga dapat menggunakan operator ternary.
Seperti yang sudah kita pelajari pada pembahasan tentang operator.
Operator ternary memiliki konsep yang sama seperti percabganan IF/ELSE.
Contoh programnya:
public class OperatorTernary {
public static void main(String[] args) {
boolean suka = true;
String jawaban;
// menggunakan operator ternary
jawaban = suka ? "iya" : "tidak";
// menampilkan jawaban
System.out.println(jawaban);
}
}
3.
Percabangan IF/ELSE/IF dan SWITCH/CASE
Jika percabangan IF/ESLE hanya memiliki dua pilihan
saja. Maka percahangan IF/ELSE/IF memiliki lebih dari dua pilihan.
Formatnya seperti ini:
if (suatu
kondisi) {
// maka kerjakan ini
// kerjakan perintah ini juga
// …
} else if (kondisi lain) {
// kerjakan ini
// kerjakan ini juga
// …
} else if (kondisi yang
lain lagi) {
// kerjakan perintah ini
// kerjakan ini juga
// …
} esle {
// kerjakan ini kalau
// semua kondisi di atas
// tidak ada yang benar
// …
}
Coba perhatikan contohnya:
Jika nilainya lebih besar dari 90, maka grade-nya “A”. Sedangkan kalau lebih besar dari 80, maka “B+”. Lebih besar dari 70,
maka “B”, dan seterusnya.
Lebih jelasnya, mari kita buat program.
Program
HitungGrade
Silahkan buat sebuah class baru bernama HitungGrade, kemudian ikuti kode program berikut.
import java.util.Scanner;
public class HitungGrade {
public static void main(String[] args) {
// membuat variabel dan scanner
int nilai;
String grade;
Scanner scan = new Scanner(System.in);
// mengambil input
System.out.print("Inputkan nilai: ");
nilai = scan.nextInt();
// higung gradenya
if ( nilai >= 90 ) {
grade = "A";
} else if ( nilai >= 80 ){
grade = "B+";
} else if ( nilai >= 70 ){
grade = "B";
} else if ( nilai >= 60 ){
grade = "C+";
} else if ( nilai >= 50 ){
grade = "C";
} else if ( nilai >= 40 ){
grade = "D";
} else {
grade = "E";
}
// cetak hasilnya
System.out.println("Grade: " + grade);
}
}
Hasil outputnya:
Percabangan
SWITCH/CASE
Percabangan SWITCH/CASE sebenarnya adalah bentuk lain
dari IF/ELSE/IF.
Bedanya, percabangan ini menggunakan kata kunci switch dan case.
Formatnya juga berbeda, tapi cara kerjanya sama.
switch(variabel){
case 1:
// kerjakan kode ini
// kode ini juga
break;
case 2:
// kerjakan kode ini
// kode ini juga
break;
case 3:
// kerjakan kode ini
// kode ini juga
break;
default:
// kerjakan kode ini
// kode ini juga
break;
}
Perhatikan: case 1
artinya nilai variabel yang akan dibandingkan, apakah
nilainya sama dengan 1 atau tidak.
Kalau iya, maka kerjakan kode yang ada di dalam case 1.
Bisa juga betuknya berbeda, misalnya seperti ini:
switch (variabel) {
case 'A':
// lakukan sesuatu
break;
case 'B':
// lakukan ini
break;
default:
// lakukan ini
}
Perlu diperhatikan juga: di sana ada kata kunci break dan default.
- break artinya berhenti. Ini untuk memerintahkan
komputer untuk berhenti mengecek case yang lainnya.
- default artinya jika nilai variabel tidak ada yang sama
dengan pilihan case di atas, maka kerjakan kode yang ada di dalam default.
Pilihan default bisa
juga tidak memiliki break, karena dia adalah pilihan
terakhir. Artinya pengecekan akan berakhir di situ.
Contoh program dengan percabangan SWITCH/CASE
import java.util.Scanner;
public class LampuLalulintas {
public static void main(String[] args) {
// membuat variabel dan Scanner
String lampu;
Scanner scan = new Scanner(System.in);
// mengambil input
System.out.print("Inputkan nama warna: ");
lampu = scan.nextLine();
switch(lampu){
case "merah":
System.out.println("Lampu merah, berhenti!");
break;
case "kuning":
System.out.println("Lampu kuning, harap hati-hati!");
break;
case "hijau":
System.out.println("Lampu hijau, silahkan jalan!");
break;
default:
System.out.println("Warna lampu salah!");
}
}
}
Hasil outputnya:
Eksperimen: Cobalah untuk menghilangkan break di salah satu case dan perhatikanlah hasilnya.
Percabangan
dalam Percabangan (Nested)
Kita sudah tahu tiga bentuk dasar percabganan di Java.
Selanjutnya, kita coba bahas percabangan yang ada di dalam perbangan
(perabangan bersarang).
Sebenarnya pembahasan ini saya ingin pisahkan. Namun,
baiknya digabungkan di sini aja.
Anggap saja pembahasan bonus .
Baiklah…
Jadi, percabangan itu bisa dibuat di dalam
percabangan. Kadang teknik ini disebut juga nested if.
Contoh kasus:
Misalnya ada model bisinis seperti ini di sebuah toko.
Ketika orang membayar di kasir, biasanya ditanya ada kartu member untuk
mendapatkan diskon dan sebagainya.
Apakah anda
punya kartu member?
- ya
* Apakah belanjaan anda lebih dari
500rb?
# ya : mendapatkan diskon 50rb
# tidak : tidak mendapatkan diskon
* Apakah belanjaan anda lebih dari
100rb?
# ya : mendapatkan diskon 15rb
# tidak: tidak mendapatkan diskon
- tidak
* Apakah belanjaan anda lebih dari
100rb?
# ya : mendapatkan diskon 10rb
# tidak: tidak mendapatkan diskon
Paham?
Kalau tidak, coba perhatikan flow chart-nya:
Masih belum paham?
Kalau begitu mari kita coba dalam program.
Silahkan buat class baru bernama Kasir dan ikuti kode program berikut ini.
import java.util.Scanner;
public class Kasir {
public static void main(String[] args) {
// deklarasi variabel dan Scanner
int belanjaan, diskon, bayar;
String kartu;
Scanner scan = new Scanner(System.in);
// mengambil input
System.out.print("Apakah ada kartu member: ");
kartu = scan.nextLine();
System.out.print("Total belanjaan: ");
belanjaan = scan.nextInt();
// proses
if (kartu.equalsIgnoreCase("ya")) {
if (belanjaan > 500000) {
diskon = 50000;
} else if (belanjaan > 100000) {
diskon = 15000;
} else {
diskon = 0;
}
} else {
if (belanjaan > 100000) {
diskon = 5000;
} else {
diskon = 0;
}
}
// total yang harus dibayar
bayar = belanjaan - diskon;
// output
System.out.println("Total Bayar: Rp " + bayar);
}
}
Hasil outputnya:
Cobalah untuk mengubah nilai yang dimasukkan dan perhatikan
hasilnya.
Mungkin di sana ada yang perlu diperhatikan:
- Fungsi equalsIgnoreCase("ya") digunakan untuk membandingkan String dengan tidak memperdulikan huruf
besar dan kecilnya.
- Ada juga Fungsi equals(), fungsinya sama. Tapi equals() akan memperhatikan case hurufnya.
Kenapa tidak menggunakan operator == atau !=?
Di Java memang seperti itu.
Kalau kita ingin membandingkan nilai String, ya…
menggunakan fungsi yang dua tadi.
Tapi, kalau membandingkan selain String, maka bisa
pakai operator == atau !=.
Menggunakan
Operator Logika dalam Percabangan
Operator logika dalam percabangan sebenarnya bisa
membuat percabangan menjadi lebih singkat.
Misal ada program Tilang dengan logika seperti
ini:
public class Tilang {
public static void main(String[] args) {
boolean SIM = false;
boolean STNK = true;
// cek apakah dia akan ditilang atau tidak
if(SIM == true){
if( STNK == true ) {
System.out.println("Tidak ditilang!");
}
} else {
System.out.println("Anda ditilang!");
}
}
}
Perhatikan: di sana kita menggunakan percabangan
bersarang untuk mengecek, apakah dia ditilang atau tidak.
Hal ini sebenarnya bisa disingkat dengan operator
logika, sehingga menjadi seperti ini:
public class Tilang {
public static void main(String[] args) {
boolean SIM = false;
boolean STNK = true;
// cek apakah dia akan ditilang atau tidak
if(SIM == true && STNK == true){
System.out.println("Tidak ditilang!");
} else {
System.out.println("Anda ditilang!");
}
}
}
Pada kode di atas, kita menggunakan operator AND (&&).
Karena logikanya: Si pengendara tidak akan ditilang
kalau punya SIM dan STNK.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar